Hampir
dipastikan bahwa manager suatu department/divisi dipromosikan dari seorang
engineer. Padahal yang diharapkan bukan saja keahlian technicalnya saja tetapi
juga harus bisa menjadi pembimbing, trainer, mentor maupun sebagai fasilitator
Seorang
Manager butuh mengelola bukan saja “apa” yang dilakukan timnya tetapi
‘bagaimana’ processnya tim tersebut bekerja.
Ada
4 keahlian (skill) yang harus dimiliki seorang manager untuk menghasilkan
performance yang baik yaitu: Technical, managerial, leadership, dan process :
- Tecnical skill adalah keahlian yang diperoleh dari pengalaman maupun di sekolah
- Managerial skill adalah semua yang berkenan dengan administratif yaitu
bagaimana mengelola waktu yang baik, mengelola orang, preventive management, kebersihan,
lingkungan, dll
-
Leadership skill merupakan inti dari kebutuhan interpersonal untuk memotivasi
dan bekerja melaui orang lain. Dibutuhkan bakat atau kecerdasan untuk coaching,
teaching maupun mentoring.
- Process skill adalah menjadikan kita
sebagai process owner dari unit yang kita pimpin. Sebagai seorang process
owner, manager (PIC) harus memastikan karyawan tidak hanya mempunyai keahlian
tehnikal saja tetapi harus juga menggunakan proses yang sistematis dalam
menggunakan keahlian mereka.
Pekerjaan Yang Bernilai Tambah (Value- added Work)
Kita
sering menghabiskan waktu dan melakukan pekerjaan untuk hal-hal yang tidak
punya nilai tambah atau pekerjaan yang tidak perlu. Tugas seorang manager
adalah untuk mencari cara untuk meningkatkan kontribusi dari semua yang
terlibat didalam team.
Berikut
adalah kategori pekerjaan yang sering kita lakukan:
- Pekerjaan yang berulang (Rework): Memperbaiki
kesalahan, mendesign/merencanakan ulang, memperbaiki kerusakan
- Pekerjaan yang tidak diperlukan: Meeting , report
yang tidak ada yang baca
- Yang
tidak bernilai tambah tapi perlu: Report, dinas, training
- Yang
diperlukan dan bernilai tambah: Melakukan sesuatu yang benar pada waktu yang
tepat, melakukan dengan segera pada kesempatan pertama.
Tantangan seorang Manager
Banyak perusahaan membandingkan bahwa
kemampuan teknikal yang sangat bagus akan juga punya kemampuan managerial yang
bagus pula. Hanya karena seseorang pintar dari segi teknikal, tidak menjamin
orang tersebut menjadi seorang manager yang efektif. Sebaliknya
kemampuan/keahlian yang dimiliki bisa jadi memudahkan seseorang untuk menjadi
manager yang baik. Berikut adalah tantangan yang harus dihadapi untuk menjadi
seorang manger yang efektif:
1. Menentukan tujuan dan
menetapkan prioritas (setting goal and establishing
priorities). Seorang pimpinan diharuskan merubah peran sebelumnya ketika
sebagai seorang engineer menjadi seorang manager dalam hal cara berpikir
untuk menetapkan tujuan dan prioritas. Namun demikian, peran seorang pemimpin
juga membutuhkan bakat ataupun kecerdasan dari dalam diri sendiri serta
keahlian dalam menetapkan tujuan secara jelas sehingga realistis, terukur
dan berarti (meaningful).
Penentuan prioritas harus mempertimbangkan kriteria: keterdesakan,
keseriusan, dampak kedepan yang dihadapi oleh team.
2. Gaya mengelola dan
memotivasi (management and motivational style).
Kemampuan teknikal bukan lagi merupakan faktor utama untuk mencapai
kesuksesan sebagai manager. Kemampuan teknikal yang bagus, hanya merupakan
suatu pengakuan bahwa anda seorang yang berpotensi menjadi manager yang
baik. Sebagai seorang manager, prilaku menjadi lebih penting. Cara
mengelola pekerjaan melaui orang lain maupun cara memotivasi orang lain
merupan peran yang lebih signifikan untuk mencapai hasil kerja yang lebih
bagus daripada kemampuan teknikal saja.
3. Data Baru (New
Data). Data yang ada/diperoleh untuk acuan menganalisa menjadi agak
berbeda bahkan jauh dari apa yang diharapkan jika dibandingkan dengan
pengalaman sebelumnya saat masih seorang engineer. Data akan bersumber
dari area yang tidak jelas. Informasi ataupun masukan yang diproses datang
dari segala arah baik yang nyata maupun tidak nyata, objektif ataupun
subjektif. Dalam hal ini tidak masalah sebaik apa seorang manager menganalisa/mengolah
informasi tersebut, yang penting manager harus dapat memilah mana data
yang akurat dan faktual.
4. Menumbuhkan rasa keterdesakan (A new sense of urgency). Sebagai seorang pemimpin, manager
diharapkan untuk mendapatkan hasil sekarang juga. Time is money. Jadi
manager harus menyelesaikan masalah dengan segera. Seorang managwer harus
menjadi orang yang pertama. Manager harus menbuat keputusan pada saat itu
dengan situasi pada saat itu hanya sedikit atau bahkan tidak jelas
datanya.
5. Masalah Orang (people
problems). Orang adalah
merupakan kunci utama dalam team (seksi). Butuh keahlian untuk mengelola dalam mengoptimumkan kinerja mereka.
Sama seperti peralatan atau mesin, hasil kerja para karyawan/bawahan bisa
berobah-obah dengan berbagai alasan. Manager butuh keahlian baru untuk
mengatasi masalah kinerja tersebut. Hal ini merupakan yang tersulit
menyelesaikannya karena data atau masukan sering datang berdasarkan opini
ataupun fakta dari hasil pengamatan yang tidak perlu/cocok.
6. Hanya satu jawaban yang benar tidak berlaku lagi (No longer just one right answer). Sebagai seorang yang berlatar belakang
engineer kita sudah punya pengalaman maupun training untuk menyelesaikan
masalah dengan benar dan pasti. Seorang manager butuh pengetahuan atas
beberapa jawaban ataupun opini yang “benar”. Tantangannya adalah bagaimana
memilih opini yang terbaik sesuai keadaan. Sebagai seorang engineer,
sering kali kita menganalisa suatu masalah sampai 100% tuntas. Padahal pendekatan secara managerial
hanya butuh setengah saja sudah
cukup untuk mengambil tindakan. Jebakan umum bagi seorang engineer yang
menjadi manajer adalah selalu terperangkap dalam kesalahan menganalisa
yaitu selalu mencari ”satu” jawaban yang benar sehingga membuang waktu
yang nilainya lebih besar yang seharusnya jawaban tersebut sudah lebih
dari cukup.
7. Delegasi atau bekerja melalui orang lain (Delegation or working through other). Peran sebagai seorang manager adalah bagaimana mencapai atau
mendapatkan tujuan dengan atau orang lain. Ada tiga sumber daya yang harus
dikelola secara bersama-sama disetiap unit: Manusia, Uang (production,
cost, quality), dan waktu. Prestasi seorang manager adalah sebatas
prestasi team atau unit dibawah manajer saja. Manager yang baik bukan
hanya “ apa yang harus dikerjakan team saya untuk saya” tapi juga “ apa
yang harus saya buat untuk team saya untuk membantu kinerja mereka menjadi
lebih baik”.
8. Mengelola tugas ganda dan penggunaan waktu yang bijaksana (Juggling multiple tasks and using time
wisely). Sebagai seorang
manager, harus mampu untuk menangani pekerjaan yang berbeda-beda
sekaligus. Untuk menangani tugas yang berbeda-beda tersebut secara
efektif, hal pertama yang dibutuhkan adalah bagaimana mengidentifikasi dan
membuat skala prioritas. Manager
harus memastikan team bekerja dengan benar dan waktu yang tepat. Penggunaan
waktu menjadi sangat berbeda ketika menjadi seorang engineer. Seorang
manager akan lebih banyak menghabiskan waktu dalam prerencanaan,
menganalisa/ evaluasi progress kerja team, serta pekerjaan administratif
lainnya. Dalam hal ini manager diharapkan menangani lebih cermat dan
seksama karena managerlah yang bertanggung jawab.
9. Process lawan Isi (Process versus content). Salah satu kesalahan terbesar dari seorang manager
yang berasal dari engineer apalagi masih baru adalah ketidak mampuan memahami
perbedaan antara proses dan isi dari segi lingkup pekerjaanya. Seorang manager
yang berasal dari engineer akan mengandalkan atau mempercayai pengetahuan yang
sudah dimiliki sebelumnya. Hal ini akan membawa manager tsb fokus ke apa yang
dikerjakan dari pada bagaimana cara untuk mengerjakannya. Sebagai contoh:
seorang manager yang berasal dari engineer selalu lebih mempercayai cara
ataupun rancangan yang dibuatnya untuk dilaksanakan dan lupa mempertimbangkan
bagaimana rancangan/cara tersebut mungkin bisa lebih bagus jika dikerjakan oleh
teamnya